Wednesday, October 23, 2013

Untuk Pangeranku

wahai pangeranku di masa depan
aku disini tiada lelah berusaha untuk memperbaiki diri
aku harap engkau pun melalukan hal yang sama
aku akan menanti sampai saatnya kita dipertemukan atas izin Allah

sudah lelah diri ini berpetualang dengan apa yang ada di depan mata
ingin menetapkan hati dan menunggu yang terbaik yang telah Allah siapkan untuk ku

semogha engkau disana sedang berjuang untuk menyiapkan diri
menjadi imam untuk ku kelak
menjadi ayah untuk anak-anak kita kelak
menjadi teman untuk ku saat kita hidup bersama
menjadi pemimpin yang akan membina dan mengatur keluarga kita kelak

aku pun melakukan hal yang sama
memperbaiki diri agar bisa pantas untuk mu kelak
mendampingimu, melewati suka duka bersama
atas ijin Allah

pendampingku di masa depan
jangan lelah untuk selalu berikhtiar
semua usaha tidak akan sia-sia
bekerja keras lah dengan tanggung jawab penuh

bergaul dengan orang-orang yang baik
sehingga aku berharap engkau dapat memperlakukan aku dengan baik
aku berharap kita akan bertemu di saat yang tepat

pangeran ku dari Allah
amin

Friday, October 11, 2013

Left Behind

Gak terasa udah 6 tahun gw di depok, jauh dari orang tua, merantau, hidup sendiri, niat nya seh mandiri, tapi malah menghancurkan diri. Fase sedikit berat dalam hidup gw udah terlewati, tapi rasa malas gak pernah absen menggerogoti hati.
Semua teman dan kerabat sudah memikirkan dan melangkah jauh ke depan. menggapai kecemerlangan dan kesuksesan dalam hidup mereka, sedangkan gw masih merangkak bak bayi yang baru berusaha belajar jalan, atau suster ngesot yang susah untuk move on. Keluarga gw jadi pendukung sekaligus nightmare buat gw. Saat menyenangkan adalah saat mereka memberi tanpa bertanya, saat paling menyebalkan adalah saat pertanyaan muncul dan mengalir dengan derasnya kayak stunami.
Miris kalau mikirin betapa tidak ada artinya hidup gw selama ini. Betapa gw gak menghasilkan apa-apa, sementara orang lain sibuk untuk menciptakan sesuatu dan meraih sesuatu yang mereka cita-citakan. Gw bener-bener jauh tertinggal, dan semua itu bikin down banget. Tapi ini adalah jalan yang harus gw jalanin, semua ini konsekuensi dari segala kesalahan yang udah gw buat.

Maju atau tenggelam dalam keputusasaan, itu pilihan yang gak bisa dibilang mudah buat gw. Siapa yang mau tenggelam dalam keputusasaan, tapi gimana caranya gw bisa maju dengan begitu jauh nya jarak ketertinggalan gw? Gw emang tertinggal, tapi gw cuman perlu berusaha berkali-kali lipat lebih keras daripada orang-orang yang udah jauh di depan gw.

Tidak ada yang sia-sia asalkan mau berusaha dan berusaha. Kemauan dibarengi dengan Tindakan.