Friday, October 11, 2013

Left Behind

Gak terasa udah 6 tahun gw di depok, jauh dari orang tua, merantau, hidup sendiri, niat nya seh mandiri, tapi malah menghancurkan diri. Fase sedikit berat dalam hidup gw udah terlewati, tapi rasa malas gak pernah absen menggerogoti hati.
Semua teman dan kerabat sudah memikirkan dan melangkah jauh ke depan. menggapai kecemerlangan dan kesuksesan dalam hidup mereka, sedangkan gw masih merangkak bak bayi yang baru berusaha belajar jalan, atau suster ngesot yang susah untuk move on. Keluarga gw jadi pendukung sekaligus nightmare buat gw. Saat menyenangkan adalah saat mereka memberi tanpa bertanya, saat paling menyebalkan adalah saat pertanyaan muncul dan mengalir dengan derasnya kayak stunami.
Miris kalau mikirin betapa tidak ada artinya hidup gw selama ini. Betapa gw gak menghasilkan apa-apa, sementara orang lain sibuk untuk menciptakan sesuatu dan meraih sesuatu yang mereka cita-citakan. Gw bener-bener jauh tertinggal, dan semua itu bikin down banget. Tapi ini adalah jalan yang harus gw jalanin, semua ini konsekuensi dari segala kesalahan yang udah gw buat.

Maju atau tenggelam dalam keputusasaan, itu pilihan yang gak bisa dibilang mudah buat gw. Siapa yang mau tenggelam dalam keputusasaan, tapi gimana caranya gw bisa maju dengan begitu jauh nya jarak ketertinggalan gw? Gw emang tertinggal, tapi gw cuman perlu berusaha berkali-kali lipat lebih keras daripada orang-orang yang udah jauh di depan gw.

Tidak ada yang sia-sia asalkan mau berusaha dan berusaha. Kemauan dibarengi dengan Tindakan.

0 komentar:

Post a Comment